6 agustus 2010
Pagi itu aku terbangun lebih awal, karena berencana mengantar kekasih pergi ke stasiun untuk berangkat ke Jakarta. Sudah aku tahan linangan airmataku tetap saja tak urung terbendung. Aku meneteskan banyak bulir air di pipiku , kemudian mengingat pesan seseorang yang dibisikkan kepadaku sehari sebelum keberangkatannya. Jangan meneteskankan airmatamu untukku. Air mata itu terlalu berarti hanya untuk seorang aku. (bukannya tambah diem, malah nangis kejeer).
Pagi itu terakhir kami, makan pagi untuk bersama , saling menatap, saling mengolok, saling menebar senyum, dan mencium tangannya untuk 1 bulan kedepan. Waktu sudah menunjukkan pukul 09.30 saat itu, aku tak bisa berkata apa-apa sepanjang perjalanan kami menuju stasiun. Aku membisu, mengantarnya ke dalam gerbong 4 jalur 2 kursi nomer 1 C/D.
Dia mengantarku keluar gerbong, aku hanya bisa berdiri diam di pinggir peron! Menatap wajahnya yang akan meninggalkan ku. Aku membayangkan betapa akan rindunya aku dengan senyumannya. Waktu sudah semakin mendekati pukul 10.00 pagi dimana kereta taksada pagi itu akan mengantarkan kekasihku pergi ke ibukota dengan berbagai rencana.
Aku cium tangan nya dan dia mengelus kepalaku. Aku berbalik, dia pun berbalik memasuki gerbong kereta, dengan satu kaki didalam gerbong dan satunya lagi masi menginjak di peron, dia memanggilku, “ndud.. !” dan berkata “i love you muaaah!” dan aku hanya bisa menahan airmata dan membalasnya dengan bisikan, “ i love you too muaah”. Kemudian kami kembali berbalik. Kekasih ku menuju tempat duduknya dan aku menuju ruang tunggu di pinggir peron.
Aku hanya bisa menatap gerbong abu-abu di depan mataku bertuliskan angka 4 berwarna oren di sudut pintunya, membunyikan peluitnya dan meninggalkan stasiun kota tanpa jejak. Hanya asap dan linangan airmata serta doa yang bisa ku ucapkan untuk kekasih ku di dalam gerbong nomer 4 itu!
Sungguh aku sangat merindukannya.
dedicated for someone i miss so deep !
0 komentar:
Posting Komentar