Dunia Musik MetalCore Kehilangan Drummer Terbaiknya. Jimmy 'The Rev' Owen Sullivan.

Selasa, 29 Desember 2009


Dunia musik di AmeriKa bahkan dunia kini kehilangan salah satu drummer terbaiknya. Sulit dipercaya bahwa Jimmy secepat itu meninggalkan kita. Tapi takdirlah yag berbicara, Jimmy harus menghadap sang Pencipta di umurnyaa yang ke 28, memang masih dan sungguh sangat muda untuk meninggal di usia seperti ini.

Saat saya memposting ini, saya tidak sanggup berkata apa apa lagi setelah melihat pernyataan resmi di situs Avenged Sevenfold yang mengatakan bahwa Drummer terhebatnya telah berpulang. Berikut cuplikannya :

It is with great sadness and heavy hearts that we tell you of the passing today of Jimmy “The Rev” Sullivan. Jimmy was not only one of the world's best drummers, but more importantly he was our best friend and brother. Our thoughts and prayers go out to Jimmy's family and we hope that you will respect their privacy during this difficult time.

Jimmy you are forever in our hearts.
We love you.

M Shadows, Synyster Gates, Zacky Vengeance and Johnny Christ

Saya sangat shock mendengar berita ini. Sangat tidak percaya. Padahal baru beberapa hari kemarin saya mendengar bahwa A7X segera mengeluarkan album terbaru. Tapi beberapa hari kemudian, tersirt kabar yang sungguh menyayat hati bahwa "I've Lost a Favorite Drummer". I'll keep you in my memory.



CLOSING PORSEMA UII

Minggu, 20 Desember 2009


Waahh.. belum ada opening, langsung closing..(karena closingnya dipenuhi oleh band, makanya saya tertarik unruk mempostingnya di blog ini).

Jam sudah menunjukkan pukul 02.45 siang saya menuju kost teman saya di kawasan Lodadi, ternyata di seberang kost teman saya sudah berkumpul segerombolan anak manusia, yang siap tampil lomba band PORSEMA UII. Ternyata setelah saya tanya, mereka tampil jam 05.00 sore. Wah, saya berpikir, terlalu lama saya disini sampai jam 5. Alhasil, saya menelpon kakak sepupu saya yang juga akan menjadi Guest Star, dan segera pergi ke kostnya yang juga masih di sekitaran lodadi untuk melihat persiapannya. Saat saya datang, dia sedang sibuk dengan gitarnya. Setelah jam menunjukkan pukul 4.oo sore saya kembali ke kost teman saya.

Ha ha ha, tidak lama kemudian kami langsung tancap setelah memprsiapkan beberapa peralatan. Sampai disana ternyata acaranya diundur hingga setelah Magrib.

Setelah Magrib, SECOND PORTAL siap menggepur Kampus UII terpadu dengan membawakan lagu J-rocks yang ceria . Kami lumayan terhibur dengan aksi panggung mereka.

Hari kian larut ditambah, banyaknya band band yang tampil. dengan performance yang menghibur, mulai dari dangdut, reggae hingga rock. Acara closing ini sungguh sangat menarik, kalau bukan pukul sudah menujukkan bahwa hari sudah malam, saya enggan untuk beranjak dari tempat saya duduk.

Belajar Gitar

Sabtu, 19 Desember 2009


Banyak jalan menuju Roma. Itulah semboyan yang saya gunakan untuk mencapai sesuatu.

Hhh.. Hampir satu tahun saya berada di lingkungan pencinta gitar. Awalnya, saudara laki-laki saya yang dapat dikatakan pandai dalam bermain gitar untuk seorang siswa SMP.

Saat pertama kali melihat dia belajar gitar, saya sama sekali tidak tertarik, karena semua senar yang dia petik mengeluarkan suara sumbang (fals). Sampai akhirnya dia ditawari untuk belajar gitar di sebuah studio band dekat rumah saya.Alhasil, beberapa bulan kemudian, dia sudah bisa menggenjreng gitar dengan hampir sempurna (karena kesempurnaan hanya milik Allah). Herannya dia juga bisa mencari kord gitar sendiri. Saya pun tergecak kagum, melihat perkembangannya. Orang Tua saya pun segera memfasilitasi dengan memberikannya gitar akustik. Setelah beberapa lama mendampingi dia bermain gitar (menjadi vokalis dadakan-red), Saya tertarik untuk belajar gitar.Akhirnya, saya meminta bantuan kepada saudara laki-laki saya, untungnya dia berbaik hati dan mau memberi sedikit ilmunya kepada saya. Saya pun belajar terus-menerus (kebetulan pada waktu itu, saya sudah libur panjang setelah UN).Hasilnya, ujung jari saya mengepal, dan hanya karena itu semua orang tau kalo saya sedang belajar bermain gitar.

Dua lagu yang berhasil saya bawakan dengan tidak sempurna. Saya menikmati lagu itu sendiri, karena saya tahu, orang lain tidak akan tahu lagu apa yang saya bawakan karena genjrengan saya sangatlah tidak enak didengar.

Waktu teru berjalan, dan saya harus melanjutkan studi di luar kota. Artinya saya tidak bisa bermain gitar Gillmore milik saudara laki-laki saya. Saya terus berpikir, apakah saya bisa terus belajar tanpa mempunyai sebuah alat musik bernama Gitar?

Saat di kota Jogja tempat saya menimba ilmu, seorang saudara sepupu saya, kembali memberi saya inspirasi, untuk terus belajar bermain gitar. Akhirnya, sebulan saya mengumpulkan uang jajan untuk membeli sebuah gitar sederhana, walaupun tidak sebagus yang dulu, tetapi saya yakin ini akan sangat membantu.hehe.

Sekarang, kesulitan yang saya alami adalah menyetem gitar. Dan itu menjadi sebuah masalah yang harus saya pecahkan(haha-ketawa lagi).

Untungnya, saudara sepupu saya mau meminjamkan sebentar gitar listrik bernama Merry. Dan saya sudah sedikit bisa membawakan lagu Dear God dari Avenged Sevenfold (saya senang sekali).

Akhirnya, saya tau belajar membutuhkan tekad yang bulat dan usaha yang besar, agar menjadikannya sesuatu yang ingin kita raih. :)

Second Heartbeat- Avenged Sevenfold

Rabu, 09 Desember 2009

Gone...

We keep writing, talking and planning, but everything's changing.

We all know what to do but know one does it.

Now this time has passed and full of regret.

Two in my heart have left me a while, I stand alone.

When they get back, it won't be the same.

My life, you've always been there.

Now you're gone and my heads spinning.

Left the childhood, left the memories, left the good times in the past.

Moving on your time has run out.

Wishing the clock would stand still, the world can wait.

Wasting away once again, once lived as friends.


As time passes by, regrets for the rest of my life.

The ones who I confide were gone in the black of the night.


Never will I forget you, and all the memories past.

So rarely I get to see your face.

Growing I looked to you in guidance.

We knew that time would kill us, but you're still so close to me.


To me you were my life.

To me you were my soul companion.

Now you are so far away.

Nothing can take away the time and the memories we had.

Come back - to the days when we were young

Come back - to the days when nothing mattered

Avenged Sevenfold

Minggu, 06 Desember 2009


Avenged Sevenfold adalah salah satu band Amerika Serikat yang berasal dari Huntington Beach, California. Berdiri pada tahun 1999, yang sekarang personilnya adalah Matt Shadows, Synyster Gates, Zacky Vengeance, Jhony Christ, dan The Rev.

Sudah 5 album yang mereka rilis sepanjang perjalanan Avenged Sevenfold di dunia musik Internasional. Banyak suka duka yang mereka hadapi sepanjang 10 tahun terakhir. Mulai dari melesatnya album mereka di tangga musik Internasional. Sampai perubahan genre yang dilakukan sehingga banyak menimbulkan kritikan.

Ada alasan tersendiri bagi A7X, merubah genre yang mereka mainkan (tidak terlalu significant) berawal dari metalcore menjadi classic metal, yang tidak lain karena suara M. Shadows yang masih dalam masa penyembuhan dari operasi pita suara. Tapi keputusan yang mereka buat tidak tanpa pertimbangan. Banyak pertimbangan yang mereka lakukan, dan dilihat dari peminat musik mereka, Hits Dear God dan Seize the day yang merupakan buah dari perubahan genre yang mereka lakukan, mengalami kemajuan di tangga musik Internasional.

Hingga posting ini diterbitkan, masih banyak pertanyaan yang mengusung album baru A7X setelah album Diamonds In The Rough. Karena banyak berita yang mengatakan bahwa A7x akan memutarbalikkan haluan musik mereka ke jalur Pop. Apakah pernyataan itu benar atau tidak, nantikan album selanjutnya akhir tahun ini.

The Real of Music


Musik..Musik memang kerap kali menemani hari hari kita. Sebagai remaja, kita beranggapan tiada hari tanpa musik. Dan itu memang benar. Hari-hari akan menjadi kosong layaknya ruang hampa tanpa musik.

Apalagi bagi sebagian orang yang termasuk golongan penikmat musik. Tidak sedikit dari kita sebagai peminat musik yang menyukai bermacam genre musik yang ada. Terkadang sebagian dari kita mengatasnamakan musik sebagai sesuatu untuk menonjolkan jati diri. Saling memojokkan salah satu genre musik. Itu termasuk salah satu cara yang salah dalam mengartikan makna musik itu sendiri. Antar genre seharusnya harus mendukung satu sama lain karena kita berdrii di atas satu bendera, yaitu MUSIK. Jangan menjadikan musik sebagai alat untuk mengadu domba dan menghasut penikmat musik.

Jadi, jangan saling memojokkan sesama penikmat musik hanya karena perbedaan genre musik, karena itu adalah salah satu hal yang sangat konyol dilakukan, untuk seorang penikmat musik sejati. :)